AC Milan Kecewa, Penerus Theo Hernandez Pilih Klub Inggris yang Telah Habiskan Rp1,5 Triliun

Perebutan pemain bertahan Club Brugge, Maxim De Cuyper, menjadi sorotan utama di bursa transfer musim panas 2025. Pemain berusia 24 tahun ini sejak lama dikaitkan dengan AC Milan sebagai kandidat pengganti Theo Hernandez yang kontraknya belum diperpanjang. Namun, langkah Milan harus kandas karena Brighton & Hove Albion tampil sebagai penantang tak terduga dan berhasil mengamankan jasa De Cuyper.
Brighton sepertinya tidak main-main dalam persiapan menuju musim 2025-2026. Setelah mendatangkan beberapa nama seperti Tom Watson, Diego Coppola, Yoon Do-young, Charalampos Kostoulas, dan Olivier Boscagli, klub asal Inggris tersebut menuntaskan pembelian De Cuyper dengan nilai transfer mencapai 20 juta euro atau sekitar 380 miliar rupiah. Kesepakatan antara Brighton dan Club Brugge sudah final, bahkan sang pemain telah menjalani tes medis pada akhir pekan lalu. Dengan kepindahan ini, Club Brugge mendapat pemasukan signifikan dari hasil penjualan produk akademi mereka sendiri.
Maxim De Cuyper memang bukan nama sembarangan di Liga Belgia. Selama tiga musim terakhir, ia membuktikan diri sebagai bek kiri yang produktif, mencatatkan 26 gol dan 31 assist dari total 158 penampilan bersama Westerlo dan Club Brugge. Gaya permainannya yang ofensif serta kemampuan bertahan cukup solid membuatnya diminati banyak klub Eropa. AC Milan sempat serius mengejarnya, tetapi fokus mereka beralih ke Ardon Jashari, gelandang muda Timnas Swiss. Sementara itu, AS Roma juga ikut meramaikan perburuan De Cuyper, namun akhirnya harus mundur karena kedatangan Brighton.
Selain mendapatkan De Cuyper, Brighton telah menghabiskan lebih dari 80 juta euro (sekitar 1,5 triliun rupiah) untuk belanja pemain dalam satu bulan terakhir. Langkah agresif ini menunjukkan ambisi besar klub untuk meningkatkan kualitas skuad menjelang kompetisi baru. Musim lalu, Brighton finis di posisi kedelapan Premier League, dan dengan tambahan amunisi anyar, mereka ingin menembus zona Eropa musim depan.
Di sisi lain, AC Milan akhirnya mengumumkan rekrutan pertama mereka pada bursa transfer kali ini, yakni Samuele Ricci dari Torino. Klub berjuluk I Rossoneri resmi mengikat gelandang timnas Italia itu dengan biaya transfer mencapai 25 juta euro (sekitar 476 miliar rupiah), termasuk bonus. Ricci menandatangani kontrak hingga 2029 dengan opsi perpanjangan hingga 2030. Angka tersebut membuatnya menjadi gelandang lokal termahal yang pernah dibeli Milan, melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh Andrea Bertolacci pada 2015.
Ricci diharapkan bisa menggantikan peran Tijjani Reijnders yang diprediksi akan hengkang. Namun, perannya tidak hanya sebatas pelapis, melainkan sebagai motor penggerak di lini tengah. Ia memiliki karakteristik lengkap: mampu mengatur aliran bola, melakukan pressing ketat, serta memberikan kontribusi baik secara defensif maupun ofensif. Kemampuannya ini membuat media Italia menyebutnya sebagai "Rodri versi Italia", mengacu pada gelandang Manchester City yang baru saja meraih Ballon d’Or 2024.
Dalam wawancara sebelumnya, Ricci mengakui bahwa Rodri adalah panutannya. Ia senang berada di fase transisi dan mampu menjadi filter serangan lawan sebelum mencapai area pertahanan. Karakteristik inilah yang membuatnya begitu dinanti oleh para pendukung Milan. Apalagi, selama dua musim bersama Torino, Ricci telah menunjukkan performa stabil dengan total 113 penampilan dan empat gol.
Kedatangan Ricci juga menjadi awal dari strategi anyar Massimiliano Allegri setelah kembali menangani Milan. Pelatih asal Italia itu ingin membangun tim yang lebih seimbang dan fleksibel, dengan mengandalkan talenta lokal yang punya potensi berkembang tinggi. Ricci, dengan usianya yang masih 23 tahun dan jam terbang internasional, dinilai cocok dengan filosofi tersebut.
Langkah Milan merekrut Ricci langsung mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Banyak analis sepak bola menilai bahwa transfer ini sangat cerdas, mengingat harga gelandang muda Eropa saat ini tergolong tinggi. Ricci hadir sebagai solusi jangka panjang di lini tengah, sekaligus sebagai investasi masa depan bagi klub. Meski gagal mendapatkan De Cuyper, Milan tetap menunjukkan aktivitas transfer yang cermat dan strategis di bursa musim panas 2025.